Senin, 11 Januari 2010

Gerbang Pemkot Magelang Disegel Mahasiswa


By on 01.05

MAGELANG, KOMPAS.com - Sedikitnya 10 aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa untuk Advokasi Pedagang (Jaring Suap) Magelang menyegel gerbang masuk kompleks Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Kamis (10/9). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sikap Pemkot Magelang yang tidak kunjung membangun kembali Pasar Rejowinangun dan mengabaikan nasib para pedagang pasar yang kini terpaksa berjualan di pasar penampungan.
"Kantor ini tidak berguna karena aparat pemerintahan yang ada di dalamnya, tidak mampu melindungi dan memberikan solusi tepat bagi permasalahan yang dihadapi masyarakatnya, para pedagang, korban kebakaranPasar Rejowinangun. Maka, lebih baik kantor ini disegel saja," ujar Ghozali, Koordinator Aksi Jaring Suap, Kamis (10/9).

Menurut dia, segel baru akan dibuka jika Wali Kota Magelang Fahriyanto sudah menyatakan sikap bersedia bertemu dengan dirinya dan kelompok pedagang, untuk membicarakan tentang kelanjutan rencana pembanguna n kembali Pasar Rejowinangun.

Sebelumnya, dalam aksi yang digelar selama satu jam tersebut, aktivis Jaring Suap mencoba menerobos masuk ke dalam Kantor Pemkot Magelang, untuk bertemu Fahriyanto. Namun, serbuan mereka dihadang oleh puluhan polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja yang menghadang di pintu depan. Upaya menerobos masuk ini dilakukan dua kali, namun gagal.

Asisten II Pemkot Magelang Sureni Adi juga mencoba menghalau mereka, dan mengatakan Fahriyanto yang ingin ditemui, sedang tidak berada di tempat.

"Saya pun tidak bisa menggantikan peran beliau karena penentuan segala kebijakan termasuk menyikapi tuntutan kalian sepenuhnya berada di tangan wali kota," ujarnya.

Menyikapi itu, para pendemo akhirnya cukup berorasi di luar gedung. Dalam orasinya, beberapa aktivis menilai sikap Fahriyanto terus menunda-nunda lelang dan proses pembangunan Pasar Rejowinangun, sama seperti orang yang tidak memiliki hati nurani. "Hati nurani Pak Wali kota sudah mati. Mari kita doakan kematiannya tepat pada pukul 10.00 WIB," ujarnya.

Seluruh pendemo menaburkan bunga di depan pintu Kantor Pemkot Magelang, sebagai tanda duka cita. Setelah itu, mereka pun berdoa seperti mendoakan arwah orang yang sudah meninggal.

Dalam aksi ini, mereka juga menyerukan empat hal , yaitu menuntut penentuan investor pembangun Pasar Rejowinangun selambat-lambatnya Oktober 2009, menuntut bangunan pasar yang berkualitas, proses pembangunan yang transparan, dan m eminta agar biaya pembangunan Pasar Rejowinangun tidak lebih dari Rp 100 miliar. Sebab, jika melebihi nilai nominal tersebut, dikhawatirkan biaya sewa los atau kios yang dikenakan bagi pedagang akan sangat mahal.

Pasar Rejowinangun terbakar pada 26 Juli 2008. Pemkot Magelang telah menggelar dua kali lelang untuk menentukan investor yang akan melaksanakan pembangunan pasar. Namun, satu kegiatan lelang akhirnya dibatalkan Fahriyanto dibatalkan tanpa alasan jelas, dan sekali kegiatan lelang lainnya dibatalkan karena tahap prakualifikasi lelang hanya diikuti dua investor saja.
(sumber: kompas.com)

About Syed Faizan Ali

Faizan is a 17 year old young guy who is blessed with the art of Blogging,He love to Blog day in and day out,He is a Website Designer and a Certified Graphics Designer.

0 komentar:

Posting Komentar

kami tunggu komentar anda