Magelang, Cybernews. Anggota Komisi X DPR, Angelina Sondakh, masuk bursa calon Wali Kota Magelang 2010-2015 dari Partai Demokrat (PD). Bahkan dalam waktu dekat, aktor Adjie Massaid yang juga Puteri Indonesia 2001 itu dikabarkan akan menemui konstituennya di Magelang.
"Saya mendengarnya seperti itu, tetapi nanti yang memutuskan dia maju atau tidak adalah DPP PD," ungkap Ketua DPC PD Kota Magelang, HM Hasan Suryoyudho SH MH.
Angelina Sondakh lolos menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) VI yang meliputi Kota dan Kabupaten Magelang, Temanggung, Wonosobo dan Purworejo.
Hasan menerangkan, salah satu pertimbangan penulis buku "Kecantikan, Bukan Modal Utama Saya" itu masuk bursa calon wali kota karena, dia sangat peduli
kepada masyarakat di daerah pemilihannya. "Dua kali Angie terpilih menjadi anggota DPR membuktikan, masyarakat di Dapil VI menyukai dia. Bahkan, dia berhasil meraih suara terbanyak," tutur Ketua DPRD Kota Magelang tersebut.
Disamping itu, ibu dari Keanu Jabaar Massaid memiliki kemampuan menjadi pemimpin, memiliki hubungan baik dengan berbagai pihak baik di daerah maupun pusat, dekat dengan rakyat dan sebagainya. Wanita keturunan Manado itu juga tercatat menjadi Duta Orang Utan, Duta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan juga Duta Batik.
Dengan masuknya perempuan bernama asli Angelina Patricia Pingkan Sondakh yang lahir di Australia, 28 Desember 1977, maka bursa calon Wali Kota Magelang bertambah. Calon lainnya adalah HM Budiyarto (pengusaha), Drs Eddy Sutrisno MSi dan Kholid Abidin ST, keduanya anggota Fraksi PD DPRD Kota Magelang, dan Drs Suwarno (mantan Sekda).
"Semua calon hingga saat ini masih digodok di DPP PD. Namun bila nanti DPP memutuskan mencalonkan Angie, maka semua kader tanpa terkecuali harus mendukung," tegas Hasan.
Menurutnya, pada prinsipnya PD terbuka bagi siapa saja yang berminat mencalonkan diri menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Magelang 2010-2015. Para calon dinilai berdasarkan polling yang dilakukan Lembaga Survey Indonesia (LSI).
Menurutnya, untuk maju lewat PD para kandidat tidak dibebani harus memberi kontribusi kepada partai. Kewajiban mereka hanya membayar biaya survei yang dilakukan LSI. "Jadi biaya survei ditanggung bersama para calon."
LSI yang melakukan survei mengenai tokoh masyarakat yang layak dicalonkan, dan benar-benar dikehendaki masyarakat di kota ini. Mereka harus mempunyai komitmen mampu memajukan Kota Magelang, bersih dan jujur, bisa diterima masyarakat, pekerja keras, visi misinya jelas, memiliki akses yang luas baik di tingkat lokal, regional, maupun dengan pemerintah pusat.
Setelah diranking, mereka kemudian mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan tim 9. Tim itu terdiri 4 orang dari DPP, 3 orang dari DPW dan 2 orang dari DPC.
( Doddy Ardjono / CN12 )
0 komentar:
Posting Komentar
kami tunggu komentar anda